Surga Selfie itu Bernama Orchid Forest

Selfie adalah salah satu kegiatan yang sudah mendarah daging bagi kebanyakan orang diera milineal kali ini. Tak tua apalagi yang muda sampai bayi baru lahir pun sudah pandai diajarkan selfie oleh orang tuanya. Dengan fenomena semacam virus flu ini sudah sangat menjangkit banyak orang sampai sampai mungkin istilah selfie or die sudah sangat pantas disematkan pada generasi generasi saat ini.

Tak seorangpun yang tak suka berfoto atau minimal mengagumi dirinya sendiri (narsis), mulut boleh bilang tidak tapi hati selalu geli untuk melakukan foto sendiri minimal foto foto dikala sunyi tak ada orang menyadari namun ujung-ujungnya di delete lagi tapi tetep pernah melakukan selfie.

Banyak pihak yang menyadari akan efek samping dari selfie ini, terlebih lagi efek samping pada pemasukan finansial\n. Terbukti dengan adanya penemuan Tongsis sampai ada salah satu vendor telepon genggang yang menasbihkan dirinya sebagai “Selfie Expert” dan vendor lain pun berusaha mengejarnya. Selfie merupakan komuditas yang potensial. Selain merk telepon genggam, aplikasi seluler pun ikut memperbuas kebiasaan ini dengan banyaknya fitur-fitur ciamik diaplikasi mereka. Selain kedua perangkat keras dan perangkat lunak tadi, pengembang-pengembang kuliner dan dunia pariwisata pun menangkap sinyal kuat ini hingga muncul istilah instagramable.

Namun tak semua lokasi wisata yang ingin memanjakan pengunjungnya dengan spot photo berhasil mewujudkan impian mereka menarik pengunjung yang haus stock foto agar instagram mereka terus memunculkan konten-konten terbaik. Banyak faktor yang membuat mereka gagal, beberapa diantaranya adalah instalasi spot foto yang memaksakan dan banyak hal lainnya (mungkin kalian pernah merasakannya)

Nah, kemarin (23-24 Agustus 2018) aku datang kesalah satu temapat yang menurut ku tak terlalu asing karena sudah beberapa kali singgah. Pertama saat awal sekali tempat ini buka tahun lalu karena kebetulan merunning event pembukaannya, Kedua adalah dua minggu lalu dan ketiga adalah hari ini saat aku diundang untuk mencoba wahana camping ground bersama teman-teman dari GenPi Jabar dan Blogger Bandung.

Tempat ini bernama Orchid Forest Cikole. Yes, tempat ini yang tahun lalu seperti dipaksakan untuk buka dan bentuknya terlihat hanya kurang lebih 75% karena luas wilayahnya yang besar yaitu 12 Hektar (yang baru digarap dari total 30 Hektar kalau tak salah) namun dalam waktu kurang dari satu tahun Orchid Forest sudah bertransformasi dengan pesat. Salah satu yang menakjubkan adalah mereka berani mengambil alih event musik Folk kelas internasional (Lalala Fest. red) yang tahun sebelumnya kurang sukses dilaksanakan mereka ambil alih dengan hasil yang memuaskan. Selain itu, banyak spot baru yang mereka sajikan dan benahi agar mengobati dahaga selfie para netizen.

Dengan banyaknya perubahan yang semakin yahud ini, aku merasa Orchid Forest ini pantas aku bilang sebagai surga selfie. Loh memang kenapa bisa dibilang surga? Bisa dibilang surga karena sangat banyak spot selfie dari atas gerbang masuk sampai ujung bawah camping ground semua layak jadi spot selfie. Sebut saja gerbang masuk dengan tangga tangga kayu, kedai kopi Aspasia, Teras Papio, Jembatan Kayu, Spot Outbound, rumah kaca dan masih banyak lagi.

Masih kurang surga? Orchid Forest Cikole punya koleksi kurang lebih 2000 jenis anggrek dari seluruh dunia yang bisa jadi latar belakang selfie sekaligus menambah wawasan mengenai anggrek. Selain. Selfie diantara spot spot tadi, Orchid Forest Cikole punya track hiking yang cukup menantang dan tetep Instagramable.

Masih mikir mikir mau datang? Mending kalian langsung go ke Orchid Forest Cikole untuk menghabiskan waktu liburan bersama teman, kerabat, keluarga atau selingkuhan.

Tinggalkan komentar